Malaikat di Rumahku

Teriring langkah menjejaki bumi,

pemilik Do'a yang senantiasa mendobrak pintu langit.

sudikah engkau merangkulku kembali dengan kasih?

ketika dunia tidak lagi mengasihi.

 

Kala malaikat cinta meerinndu,

betapa ridhanya engkau pada Fulanah yang malang ini.

dikau tidak pernah meminta kemakmuran pribadi,

tetapi hanya ingin benihnya taat atas perintah Sang Ilahi.

 

ketika malaikat cinta berdo'a,

tidak akan kuragu dengan apa yang kutuju,

semua keberkahanku atas izin ilahi yang meridhai pintamu,

saat kulihat, air mata itu mengalir dalam shalatmu.

 

wahai sang malaikat cinta,

intuisimu selalu tepat dalam segala yang kulakukan.

terima kasih kulantunkan kepada Sang pemilik kunci surga.

teruntuk malaikat rumahku yang senantiasa ridha, kasih, maupun sayang.

 

Nafas Tak Bertuan

Kalaulah ruh milik jazad

kalau jiwa milik raga,

lantas nafas milik siapa?

 

siapa dikau sang tuan putri?

kaupun kian menjauh,

sesekali dikau bebenah, beranjak semakin memukau.

 

pernahkah jazad ini mengusikmu?

atau raga ini? ocehan ini?

tenyata rupamu membenarkan, disaat kuhidup dalam nafas ini.

 

yah, rupanya nafasku yang kian mengusik ragamu.

nyatanya, sikapku telah merusak banyak rasa.

kata fulan, hamba selayaknya mayat yang berjalan.

nafasku nyata, hanya saja tidak berguna ketika merusak banyak kehidupan hamba yang lemah.

 

kini, duduk dan sujudku menjadi saksi sakral

kalaupun tercatat sebagai taubatan nasuhah.

 

Nuriyahaluv

instagram : @sinta_nryhtajuddin