Depresi

Ketika aku tidak pernah berpikir tentang hal itu, rupanya benar, dalam islam, Allah akan menguji manusia dengan apa yang ia takuti dan cintai, maaf jika salah.

Benar adanya, dan beliau telah membuatku yakin dan berpikir jika penyakit hanyalah diagnosa, dan sehat adalah sugesti diri.

Tanpa sadar, aku belajar banyak hal tersirat dari beliau, tidak semua yang diam tidak memiliki banyak masalah, dan tidak semua yang cerewet baik-baik saja, hehe,

Semua manusia punya masalah mental, tapi tidak semua mampu menyadari itu.

Mereka Takut

Ada beberapa orang yang mengetahui jika aku memiliki gangguan mental, dan berbagai macam respon yang kudapat, bahkan ada yang tiba-tiba ketakutan. Awalnya aku syok, “Loh, kan bukan gila?”ucapku, yang masih membuatnya ngeri.

Hal itu  membuatku sadar, mentalku dilatih kembali, apa yang dikatakan dokter memang benar, cobalah bercerita, tapi ternyata jika memang ingin bercerita, harus pula siap dengan konsekuewensi respon seseorang.

“Aku tidak apa-apa, hanya butuh waktu untuk tidur lebih banyak saja,”ucapku kembali waktu itu,.

Rupanya, lagi-lagi, tidak semua orang mengerti keadaan seseorang, dan tidak semua orang akan paham tentang apa itu gangguan mental. Setidaknya dengan ini aku dilatih untuk banyak sabar, seperti kata beliau “Sinta, Maafkan semuanya, yah! Sinta sudah memaafkan toh?”

Sedih tapi semuanya akan selalu termaafkan.

Katakanlah dia Sahabat

“Lihat,”ucapku sambil memperlihatkan foto diagnosa ke temanku.

“Hah? Sejak kapan kamu seperti itu?”lagi-lagi aku masih syok dengan beberapa respon orang, namun kali ini, respon yang sangat baik.

“tidak tahu, tapi akhir –akhir ini sudah tidak bisa tahan lagi”ucapku sambil tersenyum

“Mau ke gunung? Atau ke pantai? Atau kemanapun, panggil aku, aku janji tidak akan pernah meninggalkanmu.”mendengar itu aku meneteskan air mata, Allah menciptakan perasaan untuk setiap manusia, tapi kali ini, manusia itu benar –benar menggunakan perasannya dengan sangat sempurna.

Jika bisa bilang, andai aku tidak menyerahkan diriku sendiri mau ke dokter, mungkin aku akan melewatkan kalimat yang setidaknya membuat aku bahagia itu.

“Dokternya baik, tapi aku masih terlalu belibet untuk buka cerita”ucap

“tidak apa-apa, semangat, ya!”mendengar itu, aku berharap dokter tahu, betapa bahagianya perasan sinta waktu itu.

 

Nuriyahaluv